1. CPC: COST PER CLICK
CPC yaitu Biaya Per Klik. Istilah ini digunakan untuk menghitung biaya iklan per-kliknya dalam website anda. Pada dasarnya biaya klik setiap iklan yang tampil di blog atau website ditentukan oleh pengiklan, dalam hal ini Google memiliki beberapa tool bagi pengiklan yaitu dengan Google Adwords. Nilai CPC antara iklan dengan iklan lainnya adalah berbeda-beda. Setiap unit iklan yang muncul di blog berbeda-beda antara satu dan lainnya bergantung dari kata kunci tertentu yang digunakan dalam website anda. Nilai CPC per-iklan hanya diketahui oleh pengiklan di Google Adwords dan pihak Google Adsense saja. Publisher tentu saja tidak diberitahukan tentang hal ini.
2. CPM: COST PER MILLE
Kalau dalam istilah di Indonesia singkatan tersebut dikenal dengan istilah BPS yaitu biaya per seribu. Artinya, penayang iklan atau publisher akan menerima pembayaran berdasarkan perhitungan per seribu impresi (impression) halaman blog atau website publisher. CPM merupakan bayaran tersendiri diluar CTR (CTR akan dijelaskan selanjutnya) yang terjadi pada blog atau website. Hal ini pun masih tergantung dari pengiklan dalam Google Adwords
3. CTR: CLICK THROUGH RATE
CTR digunakan untuk menghitung jumlah klik yang terjadi pada iklan dalam website kemudian dibagi dengan jumlah tayang iklan (impression) di blog atau website. Contohnya, jika iklan dalam suatu blog mendapat tayangan sebanyak 1000 kali dan mendapatkan klik iklan sebanyak 10 kali, maka penghitungan CTR adalah sebagai berikut:
10/1000 = 0.01
Karena perhitungan di akun Adsense dalam bentuk persen, maka hasilnya adalah 1%.
4. RPM: REVENUE PER THOUSHAND IMPRESSION
RPM digunakan untuk menghitung pendapatan rata-rata yang bisa didapatkan dari setiap 1000 impresi. Dalam pembayaran RPM ini, ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi nilai kecil dan besar bayarannya. Faktor yang mempengaruhinya yaitu jenis konten blog atau website terhadap relevansinya dengan tayangan iklan, serta letak penempatan. RPM digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu RPM queri, RPM halaman, dan RPM permintaan iklan. Berikut penjelasan dari ketiga jenis tersebut.
a. RPM Queri
Hitungan RPM Queri adalah hasil bagi antara penghasilan tertaksir (estimated earnings) dengan jumlah queri yang terlapor kemudian dikalikan 1000.
Rumusnya adalah:
(Penghasilan tertaksir / Jumlah queri) x 1000 = nilai RPM kueri dalam dollar atau rupiah.
Contoh:
Diketahui: estimated earnings sebesar $50 dari 10000 queri.
Maka untuk pendapatan hasil nilai RPM queri adalah:
($50 / 10000) x 1000 = $5.00
b. RPM Halaman
Sama halnya dengan perhitungan RPM queri di atas, hanya saja perhitungan RPM halaman lebih kecil dari RPM Queri. Perhitungan pendapatan halaman per seribu tayangan (RPM) ialah dengan membagi penghasilan tertaksir (estimated earnings) dengan jumlah permintaan iklan yang dibuat, lalu dikalikan 1000.
Rumusnya adalah:
(Penghasilan tertaksir / Jumlah halaman tampil) x 1000 = nilai RPM halaman dalam dollar atau rupiah.
Contoh:
Diketahui: estimated earnings sebesar $1 dengan 50 tayangan halaman.
Maka untuk pendapatan hasil nilai RPM halaman ialah:
($1 / 50) x 1000 = $2
c. RPM Permintaan Iklan
Sama halnya dengan penghitungan nilai RPM yang lainnya, pendapatan permintaan iklan per seribu tayangan (RPM) dihitung dengan membagi penghasilan tertaksir (estimated earnings) dengan jumlah permintaan iklan yang dibuat, lalu dikalikan 1000.
Rumusnya adalah: (Penghasilan tertaksir / Jumlah permintaan iklan) x 1000 = nilai RPM permintaan iklan dalam dollar atau rupiah.
Contoh:
Diketahui: estimated earnings sebesar $1 dengan 50 permintaan iklan.
Maka untuk pendapatan hasil nilai RPM permintaan iklan ialah:
($1 / 50) x 1000 = $2
Perlu diketahui, terkait dengan nilai RPM, semuanya diberitahukan dalam bentuk nilai tertaksir, termasuk hasil akhirnya setiap hari. Namun, tentu saja hasil yang diberikan belumlah final. Sebab, banyak juga syarat-syarat yang harus terpenuhi untuk mendukung valid-nya klik dalam website atau CTR yang terjadi pada setiap iklan.
Jadi, kita sebagai publisher hanya benar-benar berharap dan sepenuhnya percaya dengan apa yang telah ditentukan oleh Google Adsense. Pastinya pihak Adsense tidak ingin membuat rugi antara pengiklan dan penayang iklan/ publisher, lebih-lebih dalam menjaga kerugian pada pengiklan. Karena sejatinya inti dari yang diinginkan oleh pengiklan dalam beriklan dalam Google Adwords agar ingin banyak yang berkunjung dalam website mereka. Begitulah Simbiosis mutualisme kedua produk ini.
0 komentar:
Post a Comment