BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Jogiyanto (1999:683)1 “Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.
Sedangkan menurut Jerry Fith Gerald (2009:2)[2] “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”. Dalam mendefinisikan pengertian sistem, Gerald lebih menekankan pada urutan-urutan operasi di dalam sistem.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto (2005:3)[3] Suatu sistem mempunyai karakteristrik atau sifat-sifat tertentu, sebagai berikut:
a. Komponen-komponen sistem (components),
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan.
b. Batasan sistem (boundary),
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
c. Lingkungan luar sistem (environtments),
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
d. Penghubung sistem (interface),
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya.
e. Masukan sistem (input),
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem.
f. Pengolah sistem (process),
Suatu sistem harus memiliki suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
g. Keluaran sistem (output),
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna
h. Sasaran sistem (objectives),
Suatu sistem pasti mempunyai sasaran,kalau sistem tidak mempunyai sasaran,maka operasi sitem tidak ada gunanya.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Menurut Al Bahra bin Ladjamudin B (2008:10)[4] Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem phisik (physical system).
b. Sistem di klasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).
c. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system).
d. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).
2.2 Konsep Dasar Informasi
2.2.1 Definisi Data
Menurut Agus Mulyanto (2009:15)[5] “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data-item. Data merupakan bentuk yang belum dapat memberikan manfaat yang besar bagi penerimanya, sehingga perlu suatu model yang nantinya akan dikelompokkan dan diproses untuk menghasilkan informasi.
2.2.2 Definisi Informasi
Menurut Jogiyanto (1999:692)[6] “Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentukyang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.
Sedangkan menurut Barry E (2009:17)[7] ”informasi merupakan sesuatu yang menunjukkan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya”.
Tanpa dukungan informasi, manajemen suatu organisasi tidak akan dapat mencapai tujuan yang direncanakan, apalagi untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Sumber dari informasi adalah data. data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Sedangkan data sendiri adalah representasi dari suatu fakta yang dimodelkan dalam bentuk huruf, angka, simbol, gambar atau suara.dengan kata lain “informasi adalah rangkaian data yang mempunyai sifat sementara, tergantung dengan waktu, mampu memberi kejutan atau surprise pada yang menerima”
2.2.3 Siklus Informasi
Data yang diolah melalui suatu model informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang dinamakan dengan Siklus Informasi. Siklus informasi ini sendiri ditunjukkan pada gambar 2.1 di bawah ini :
|
2.2.4 Atribut Informasi
Atribut atau kualitas-kualitas informasi yang berkaitan dengan konsep informasi cukuplah banyak. Atribut atau kualitas informasi ini dapat membantu kita dalam mengidentifikasikan dan mendeskripsikan kebutuhan-kebutuhan informasi yang spesifik. Atribut informasi yang dimaksud yaitu ;
a. Akurat, derajat atau ukuran akan kebebasan informasi dari kesalahan.
b. Presisi, ukuran detail yang digunakan di dalam penyediaan informasi.
c. Tepat pada waktunya, penerimaan informasi masih dalam jangkauan waktu yang dibutuhkan oleh penerima.
d. Jelas, derajat kebebasan informasi dari keragu-raguan.
e. Dibutuhkan, tingkat relevansi informasi yang bersangkutan dengan kebutuhan pengguna.
f. Terukur, tingkat atau kemampuan dalam menyatakan informasi dalam bentuk numerik.
g. Teruji, tingkat kesepakatan atau kesamaan nilai sebagai hasil pengujian informasi yang sama oleh berbagai pengguna (laik uji).
h. Mudah didapat, tingkat kemudahan dan kecepatan dalam memperoleh informasi yang bersangkutan.
i. Tidak bias, derajat perubahan yang sengaja dibuat untuk merubah atau memodifikasi informasi dengan tujuan mempengaruhi para penerima.
j. Lengkap, tingkat kelengkapan informasi.
2.2.5 Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu :
1. Ketepatan waktu : informasi harus tiba ditangan pengguna tepat waktu, tidak boleh terlambat, informasi yang terlambat akan berkurang nilainya. Disamping ketepatan waktu (timeliness) informasi juga ditentukan oleh usia (age), berapa lama informasi tersebut berlaku. Faktor usia biasa dikaitkan dengan rentang waktu (time frame), misalnya laporan keuangan hanya berlaku 4 bulan.
2. Ketepatan isi : informasi harus tepat isi-nya, atau harus akurat, tidak mengandung kesalahan. Ketepatan isi juga selain berkaitan dengan akurasi juga berkaitan dengan presisi. Akurat berarti tidak mengandung kesalahan, sedang presisi menyatakan derajat kerincian informasi, semakin rinci berarti semakin presisi.
3. Ketepatan sasaran : informasi harus tiba ditangan orang yang memerlukannya, apabila salah sasaran informasi tersebut tidak berguna atau bisa disalah-gunakan.
4. Relevansi : informasi harus relevan dengan kebutuhan pengguna-nya, bila tidak maka informasi ini tidak berguna.
5. Kemudahan akses : informasi harus bisa diperoleh dengan mudah agar dapat diterima oleh pengguna tanpa hambatan dan lancar. Misalnya informasi harus tersedia di jaringan dengan fasilitas akses yang aman dari orang yang tidak berhak.
6. Kelengkapan : informasi harus lengkap sesuai dengan kebutuhan, apabila tidak lengkap tentu nilai dan kualitasnya kurang.
2.2.6 Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Jika suatu informasi manfaatnya lebih efektif dari biaya mendapatkannya maka informasi ini dapat dikatakan bernilai. Oleh karena itu, suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukuran dapat menggunakan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.3.1 Definisi Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (1999:697)[8] “Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik”.
Sedangkan menurut Agus Mulyanto (2009:29)[9] “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan”.
2.4 Kamus Data
Kamus data berisi katalog fakta dan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Analisis sistem dapat mendefinisiakan setiap data yang mengalir pada sistem secara lengkap. Kamus data biasanya dibuat pada tahap analisis dan perancangan, pada tahap analisis digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem, sedangkan pada tahap perancangan digunakan untuk merancang input, file-file database dan output.
Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir pada DAD (fisik dan logika), dimana di dalamnya terdapat struktur dari arus secara detail. Kamus data tidak menggunakan notasi gambar atau grafis sebagaimana halnya DFD, sebuah alat permodelan dikatakan kurang lengkap bila tidak didukung oleh kamus data. Dalam kamus data seluruh elemen data diterjemahkan secara lengkap.
Kamus data berisi keterangan tentang :
1. Nama arus data dan penyimpanan data
Dalam DFD (komposisi paket data dan komposisi penyimpanan data). Kamus data dibuatkan berdasarkan arus data dan penyimpanan data juga harus terdapat didalam kamus data, sehingga bila pemakai membaca dan ingin lebih lanjut mengenal tentang suatu arus data atau penyimpanan data dapat mencari langsung dalam kamus data.
2. Alias atau nama lain
Alias atau nama lain perlu dituliskan karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang departemen yang lainnya bila nama ini ada.
3. Bentuk data
Bisa berupa berupa formulir, hasil cetakan di komputer atau kertas, variable, parameter, dan field yang dapat digunakan untuk merancang database.
4. Arus data
Menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data menuju.
5. Keterangan
Untuk lebih memperjelas makna dari arus data.
6. Periode
Untuk menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Kapan input data diberikan, kapan proses dilakukan dan kapan laporan dihasilkan.
7. Volume
Berisi volume rata-rata dan volume puncak dari arus data yag mengalir.
8. Struktur data
Menunjukkan arus data yan terdiri dari bermacam item data.
9. Menjelaskan hubungan detail antar penyimpanan yang menjadi perhatian dalam entity relationship diagram.
2.5 Bagan Terstruktur
Bagan terstruktur menggambarkan bagaimana alur proses dari suatu modul atau rutin program dengan simbol-simbol yang sederhana dan singkat. Simbol-simbol dasar yang digunakan itu adalah :
a. Module. Simbol ini menunjukkan suatu modul
b. Connection. Simbol ini digunakan untuk menghubungkan suatu modul dengan yang lainnya
c. Loop. Simbol ini menunjukkan suatu perulangan di dalam modul
d. Decision. Simbol ini menunjukkan suatu penyeleksian kondisi di dalam modul
e. Couple. Simbol ini menunjukkan suatu data atau elemen kontrol yang dikirimkan dari satu modul ke modul yang lainnya. Panah dengan lingkaran kosong menunjukkan data yang dikirimkan dan panah dengan lingkaran diblok menunjukkan elemen kontrol yang dikirimkan.
2.6 Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)
Menurut Al Bahra bin Ladjamudin B (2004:169)[10] “Diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan”.
Sedangkan menurut Mahyuzir (2009:277)[11] “Diagram alir data (DFD = Data Flow Diagram) adalah teknik grafik yang digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran”.
Salah satu tool yang paling penting bagi seorang analis sistem adalah DAD (Diagram Arus Data). Penggunaan DAD dalam modeling tolls dipopulerkan oleh Tom DeMarco pada tahun 1978 serta Gane dan Sarson pada tahun 1979 dengan menggunakan metode pendekatan metode analisis sistem terstruktur (Structured System Analysis).
2.6.1 Tingkatan Diagram Pada DAD
a. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.
b. Diagram Nol / Zero (Overview Diagram)
Diagram nol adalah diagram yang menggambarkan proses dari data flow diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani, menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada, aliran data, dan eksternal entity. Pada level ini sudah dimungkinkan adanya atau digambarkannya data store yang digunakan. Untuk proses yang tidak rinci lagi pada level selanjutnya, simbol * atau p(functional primitive) dapat ditambahkan pada akhir nomor proses. Keseimbangan input dan output (balancing) antara diagram 0 dengan diagram konteks harus terpelihara.
c. Diagram Rinci (Level Diagram)
Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram zero atau diagram level di atasnya.
2.6.2 Elemen Dasar Dari Diagram Alir Data
a. Kesatuan Luar (External Entity)
Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi ia memberikan data ke dalam sistem atau memberikan dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi. External entity tidak termasuk bagian dari sistem. Bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian (departemen) maka bagian lain yang masih terkait menjadi external entity.
b. Arus Data (Data Flow)
Arus data merupakan tempat menggalinya informasi dan sigambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukkan dengan arah panah dan garis diberi nama atas arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir di antara proses, data store dan menunjukkan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.
c. Proses (Process)
Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem, proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data ke luar. Proses berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan beberapa data keluaran. Proses sering pula disebut bubble.
d. Simpanan Data (Data Store)
Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data dan pengikat data yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan dengan sepasang dua garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan ke database.
2.7 Bagan Alir (Flowchart)
Menurut Al Bahra bin Ladjamudin B (2004:265)[12] Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma.
Ada dua macam flowchart yang menggambarkan proses dengan komputer, yaitu:
a. System Flowchart
Merupakan bagan yang memperlihatkan urutan proses dalam sistem dengan menunjukkan alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam proses pengolahan data.
b. Program Flowchart
Merupakan bagan yang memperlihatkan urutan instruksi yang digambarkan dengan simbol tertentu unutk memecahkan masalah dalam suatu program.
2.7.1 Simbol-simbol Flowchart
Flowchart disusun dengan simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat bantu menggambarkan proses di dalam program. Simbol-simbol yang digunakan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
a. Flow Direction Symbols (Simbol Penghubung Alur)
Simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan simbol yang lain.
b. Processing Symbols (Simbol Proses)
Simbol yang menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses atau prosedur.
c. Input Output Symbols (Simbol Input Output)
Simbol yang menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output.
2.8 Konsep Dasar Analisa Sistem
Analisa sistem adalah usaha untuk memandang keseluruhan persoalan dalam konteks, meneliti secara sistematis sasaran–sasaran sistem dan kriteria untuk efektifitas sistem. Juga untuk menilai pilihan–pilihan dalam hal efektifitas dan biaya.
Analisa sistem (system analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
a. Pengertian Analisa Masukan
Masukan pada sistem adalah data-data yang diterima oleh dan akan diproses oleh sistem.
b. Pengertian Analisa Proses
Proses pada sistem adalah sesuatu kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk dalam proses.
c. Pengertian Analisa Keluaran
Keluaran pada sistem adalah data-data yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima oleh proses.
2.9 Konsep Dasar Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan tahap lanjut setelah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang akan dilakukan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.
Menurut Agus Mulyanto (2009:271)[13] “Perancangan terdiri dari dua aktifitas utama, yaitu perancangan perangkat keras meliputi perancangan arsitektur serta perancangan perangkat lunak yang meliputi perancangan database yang berupa ERD dan perancangan sistem yang dapat berupa DFD”.
Adapun tujuan utama dari perancangan sistem adalah:
a. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.
b. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
c. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolah data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
d. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengidentifikasian, analisis dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
e. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi/instansi/perusahaan yang bersangkutan.
Sedangkan langkah-langkah dalam perancangan sistem, yaitu:
a. Evaluasi terhadap alternatif rancangan
Pada tahap awal sistem, analisa sistem membuat berbagai alternatif rancangan. Hal tersebut perlu dievaluasi apakah sesuai dengan keadaan yang sedang dihadapi atau tidak.
b. Penyiapan spesifikasi rancangan
Setelah melalui penyaringan pada langkah awal, alternatif yang terpilih akan dijadikan titik tolak untuk mengembangkan spesifikasi rancangan yang cukup rinci.
c. Pengajuan spesifikasi rancangan sistem
Spesifikasi rancangan sistem ini harus diajukan untuk ditinjau secara tuntas dan disetujui manajemen tingkat tinggi. Spesifikasi sistem perancangan baru harus mudah dimengerti oleh pengguna dan perancang itu sendiri. Salah satu metode untuk menggambarkan dan mengkomunikasikan informasi-informasi sistem yaitu dengan menggunakan model.
2.10 Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship Diagram)
Menurut Al Bahra bin Ladjamudin B (2004:189)[14] ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Jadi, jelaslah bahwa ERD ini berbeda dengan DFD yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang dilaksanakan oleh sistem. Sedangkan ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data.
Sedangkan menurut Janner Simarmata dan Iman Paryadi (2005:59)[15] “Entity Relationship (ER) data model didasarkan pada persepsi terhadap dunia nyata yang tersusun atas kumpulan objek-objek dasar yang disebut entitas dan hubungan antar objek”.
Diagram hubungan entitas atau yang lebih dikenal dengan sebutan ER diagram, adalah notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan yang menjelaskan tentang data yang tersimpan (data storage) dalam sistem secara abstrak. Diagram hubungan entitas tidak menyatakan bagaimana memanfaatkan data, membuat data, mengubah data, dan menghapus data.
2.10.1 Elemen-elemen Diagram Hubungan Entitas
a. Entity
Pada ER diagram, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama yaitu orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu di dalamnya).
b. Relationship
Pada ER diagram, relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya penghubung (Relationship) diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pmbacaan relasinya (bisa dengan kalimat aktif atau kalimat pasif). Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat dihubungkan dengan dua bentuk empat persegi panjang.
c. Relationship Degree
Relationship degree atau derajat relationship adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relationship. Derajat relationship yang sering dipakai di dalam ERD:
• Unary Relationship
Unary relationship adalah model relationship yang terjadi diantara entity yang berasal dari entity set yang sama. Sering juga disebut sebagai Recursive Relationship atau Reflective Relationship.
• Binary Relationship
Binary relationship adalah model relationship antara instance-instance dari suatu tipe entitas (dua entity yang berasal dari entity yang sama). Relationship ini paling umum digunakan dalam pembuatan model data.
• Ternary Relationship
Ternary relationship merupakan antara instance-instance dari tiga tipe entitas secara serentak.
d. Atribut Value
Atribut value atau nilai attribute adalah suatu occurrence tertentu dari sebuah attribute di dalam suatu entity atau relationship. Ada dua jenis atribut:
• Identifier (key) digunakan untuk menentukan suatu entity secara unik (primary key).
• Descriptor (nonkey attribute) digunakan untuk menspesifikasikan karakteristik dari suatu entity yang tidak unik.
e. Kardinalitas (Cardinality)
Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Terdapat tiga macam kardinalitas relasi, yaitu:
• One to One
Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.
Yang berarti setiap tupel pada entitas A berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap tupel pada entitas B berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas A.
• One to Many atau Many to One
Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu. Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.
- One to Many (satu ke banyak)
Yang berarti satu tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas B berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas A.
- Many to One (banyak ke satu)
Yang berarti setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas A berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B.
• Many to Many
Tingkat hubungan kebanyakan terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi intitas yang pertama, maupun dilihat dari sisi yang kedua.
Yang berarti setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas B dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas A.
2.11 Normalisasi Data
Proses normalisasi merupakan proses pengelompokkan elemen data menjadi table-tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya. Proses ini selalu diuji pada beberapa kondisi. Apakah ada kesulitan pada saat menambah, menghapus, mengubah, membaca pada satu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut maka relasi dapat dipecah pada beberapa tabel lagi. Dengan kata lain perancangan belum mendapatkan database yang optimal.
Macam-macam bentuk normalisasi:
1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Bentuk ini merpakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.
2. Bentuk normal kesatu ( 1 NF )
Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu bahwa setiap data dibentuk dalam flat file (file datar atau rata), data dibentuk dalam satu record demi record dan nilai dari field berupa atomic value. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda. Tiap field hanya mempunyai pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata sehingga memiliki arti yang lain.
3. Bentuk normal kedua ( 2 NF )
Bentuk normal kedua mempunyai syarat, yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama atau primary key. Dengan demikian untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.
2.12 Basis Data
Menurut Jogiyanto (1999:711)[16] “Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya”
Sedangkan menurut Al Bahra bin Ladjamudin B (2004:3)[17] “Basis data Merupakan sekumpulan data yang saling berhubungan atau berelasi”. Hubungan ini ditunjukkan dengan kunci dari masing-masing file. Dalam file-file itu terdiri dari beberapa record yang merupakan kumpulan entitas yang seragam, dan record-record terdiri atas field-field yang saling berhubungan juga. Beberapa istilah yang digunakan yaitu ;
a. Database, adalah kumpulan data-data yang digunakan oleh sebuah instansi atau perusahaan dan dalam ruang lingkup tertentu
b. Entitas, ini menggambarkan tempat atau media informasi direkam. Entitas ini dapat berupa orang, tempat, atau kejadian.
c. Atribut, dapat juga disebut data elemen, data field atau data item. Maksud dari atribut ini adalah untuk menerangkan suatu entitas.
d. Nilai atau isi data, adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada tiap data, elemen atau atribut.
e. File/tabel, kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama, atribut yang sama, namun terdapat perbedaan nilai datanya.
f. Record/tupel, kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap.
2.13 Pengertian Aplikasi
Aplikasi sistem adalah software yang dibeli perusahaan dari tempat pembuatnya. Aplikasi akan menggunakan sistem operasi (OS) komputer dan aplikasi yang lainnya yang mendukung. Istilah ini mulai perlahan masuk ke dalam istilah Teknologi Informasi semenjak tahun 1993, yang biasanya juga disingkat dengan app. Secara historis, aplikasi adalah software yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan App Industri PC tampaknya menciptakan istilah ini untuk merefleksikan medan pertempuran persaingan yang baru, yang paralel dengan yang terjadi antar sistem operasi yang dimunculkan.
Menurut Agus Mulyanto (2009:88)[18] “Program aplikasi umum merupakan program yang melakukan tugas atau pemrosesan secara umum bagi para pengguna akhir, misal pengolah kata, spreadsheet, DBMS, dan lain sebagainya. Sedangkan program aplikasi khusus adalah program yang secara khusus digunakan untuk mendukung aplikasi khusus untuk para pemakai seperti aplikasi untuk bisnis dan lain sebagainya sesuai dengan bidangnya”.
Perangkat lunak aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media.
2.14 Pengertian Arsip
Menurut pusatbahasa.diknas.go.id (memuat:arsip)[19] “Arsip adalah dokumen tertulis (surat, akta, dsb), lisan (pidato, ceramah, dsb), atau bergambar (foto, film, dsb) dari waktu yang lampau, disimpan di media tulis (kertas), elektronik (pita kaset, pita video, disket komputer, dsb), biasanya dikeluarkan oleh instansi resmi, disimpan dan dipelihara di tempat khusus untuk referensi”. Sedangkan Pengarsipan adalah proses, cara, perbuatan mengarsipkan.
2.15 Pengertian Elektronik
Menurut pusatbahasa.diknas.go.id (memuat:elektronik)[20] “Elektronik adalah alat yang dibuat berdasarkan prinsip elektronika, hal atau benda yang menggunakan alat-alat yang dibentuk atau bekerja atas dasar elektronika”.
2.16 Pengertian Sistem Informasi Pengarsipan Elektronik
Sistem Informasi Pengarsipan Elektronik adalah sebuah aplikasi yang menangani fasilitas untuk mencatat secara digital semua penyimpanan berkas atau dokumen yang terkait dengan suatu permohonan layanan. Setiap dokumen yang keluar dan masuk mempunyai catatannya tersendiri, termasuk informasi mengenai berkas yang dipinjam, si peminjam, keperluan peminjaman, serta data yang ada akan tersimpan ke dalam database.
2.17 Pengertian Borland Delphi 7
Menurut Abdul Kadir (2004:2)[21] “Delphi merupakan sebuah piranti pengembangan aplikasi berbasis Windows yang dikeluarkan oleh Borland Internasional”. Borland Delphi dirilis pertama kali pada bulan Februari 1995, dan sekarang sudah mencapai perkembangannya sampai dengan Delphi 7. Delphi merupakan bahasa pemrograman yang mudah, karena Delphi adalah bahasa perograman tingkat tinggi (high level) sehingga sangat memudahkan user untuk bermain-main di tingkat ini. Pemrograman Delphi sangatlah mudah, hanya tinggal click and drag, dan jadilah program aplikasi yang diinginkan.
Borland Delphi merupakan suatu bahasa pemrograman yang memberikan berbagai fasilitas pembuatan aplikasi visual. Keunggulan bahasa pemrograman ini terletak pada Kualitas, Produktivitas, Kwantitas, Pengembangan perangkat lunak, Desain, Kecepatan eksekusi program.
Khusus untuk pemrograman database, Borland Delphi menyediakan fasilitas objek yang kuat dan lengkap yang memudahkan programmer dalam membuat program. Format database yang dimiliki Delphi adalah format database Paradox, dBase, Ms. Access, ODBC, SyBASE, MySql, Oracle dan lain-lain.
2.18 Pengertian ADO
Delphi menyediakan komponen-komponen yang disebut dbGo atau lebih dikenal dengan komponen-komponen ADO. Komponen-komponen itu menggunakan teknologi ADO (ActiveX Data Object), yaitu objek yang dikembangkan oleh Microsoft yang ditujukan untuk mengakses database server seperti Microsoft SQL Server ataupun database server yang lain seperti Oracle.
2.19 Pengertian Oracle
Menurut Imam Heryanto dan Budi Raharjo (2006:1)[22] “Oracle merupakan software database yang banyak dipakai di perusahaan-perusahaan besar di seluruh dunia saat ini. Software ini juga banyak diminati oleh para konsultan pembuat aplikasi yang berkaitan dengan database”. Disamping security yang handal, Oracle merupakan software database yang bisa menampung serta mengelola data dengan kapasitas yang sangat besar serta dapat mengaksesnya dengan sangat cepat pula. Sintak SQL nya yang hampir seluruhnya telah memenuhi standar ANSI-92 lebih memudahkan para programmer database dalam membangun aplikasi baik dari sisi (back end) maupun dari sisi (front end).
Oracle Merupakan RDMS yang paling banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan didunia.Database Oracle adalah produksi dari Oracle Corporation, sebuah perusahaan komputer raksasa yang bermarkas di Redwood City, California.Pengembanan Oracle dimulai pada tahun 1977 ketika Larry Ellison melihat ada peluang bagus yang dimanfaatkan perusahaan-perusahaan software kala itu.
Tahun 1979 versi pertama dijual kepada umum. Versi pertama meyertakan interface SQL untuk berinteraksi dengan database. Tahun 1983, mereka mengubah nama perusahaan menjadi Oracle Corporation . Pada tahun itu juga, Oracle Corp. meluncurkan versi ketiga.
Tahun 1984 versi keempat diluncurkan, Oracle telah mendukung beberapa sistem operasi yang ada waktu itu. Pengembangan terus dilakukan sesuai dengan perkembangan teknologi komputer.
Tahun 1984 versi keempat diluncurkan, Oracle telah mendukung beberapa sistem operasi yang ada waktu itu. Pengembangan terus dilakukan sesuai dengan perkembangan teknologi komputer.
Tahun 1998, Oracle mulai mengadopsi konsep orientasi objek (object oriented). Konsep orientasi objek pada database sedikit berbeda dengan konsep yang dikenal dilingkungan internet sehingga mereka membubuhkan huruf ‘i’ yang merupakan huruf awal “internet”. Sampai saat ini Oracle telah mengeluarkan versi terbarunya, yakni Oracle11g.
Keunggulan Oracle dibanding dengan yang lain :
Keunggulan Oracle dibanding dengan yang lain :
1. Scalability, memiliki kemampuan menangani banyak user yang melakukan koneksi secara bersamaan tanpa berkurangnya performance.
2. Reliability, memiliki kemampuan untuk melindungi data dari kerusakan jika terjadi kegagalan fungsi pada sistem seperti disk failure.
3. Serviceability, memiliki kemampuan untuk mendeteksi masalah, kecepatan dalam mengkoreksi kesalahan, dan kemampuan melakukan konfigurasi ulang struktur data.
4. Stability, memiliki kemampuan untuk crash karena beban load yang tinggi. Hal ini berkaitan dengan scability.
5. Availability, yaitu kemampuan dalam penanganan crash atau failure agar service dapat tetap yaitu kemampuan dalam penanganan crash atau failure agar service dapat tetap berjalan.
6. Multiplatform, dapat digunakan pada banyak sistem operasi seperti seperti windows, unix, linux, dan solaris.
7. Mendukung data yang sangat besar, Oracle dapat menampung data hampir 512 per byte (1 per byte = 1.000.000 gigabyte).
8. Sistem sekuriti yang cukup handal
9. Dapat menampung hampir semua tipe data seperti data teks, image, sound, video, dan time series.
Oracle menggunakan SQL (Structured query language) sebagai bahasa perantara antara user dan database. Kemudian Oracle Corp mengembangkan sebuah bahasa procedural yang mereka sebut sebagai PL/SQL. Dengan menggunakan kedua bahasa ini, seorang user dapat mengoptimalkan penggunaan database Oracle.
SQL merupakan bahasa yang digunakan oleh banyak aplikasi atau tool untuk berinteraksi dengan server database. SQL adalah bahasa fungsional yang tidak mengenal iterasi dan tidak bersifat prosedural SQL menggunakan perintah-perintah dengan kata-kata sederhana dan mirip dengan bahasa manusia sehari-hari, tentu saja dalam bahasa inggris. Pada SQL, user hanya menentukan apa hasil akhir yang diinginkan.
Sedangkan PL/SQL adalah bahasa prosedural yang dikembangkan sendiri oleh Oracle Corp untuk mengoptimalkan pembuatan aplikasi database. Kata PL pada PL/SQL adalah singkatan dari Procedural Language. Pada PL/SQL ditambahkan beberapa hal yang dikenal pada dunia pemograman, seperti variabel, loop, pemrosesan berdasarkan kondisi, operator cursor, modularisasi, dan banyak lagi yang lainya. Semua tambahan itu bertujuan untuk meningkatkan kinerja operasi-operasi SQL pada database sehingga manfaat dan kehandalannya menjadi lebih maksimal.
Keuntungan dari PL/SQL Muduh dipelajari dan digunakan dapat disimpan didatabase Oracle Terintegrasi dengan baik pada database Oracle Kemampuan yang bagus untuk menangani blok data yang besar terdapat banyak package yang disediakan Oracle untuk meningkatkan performance, mendukung program unit dengan ataupun tanpa nama mendukung advanced data type, mengenal pengelompokan procedure dan function ke dalam satu kesatuan package. Oracle juga menyediakan tool bagi-bagi user untuk berkomunikasi dengan database, diantaranya :
1. SQL*Plus
2. SQL Developer
3. TOAD
4. TORA
5. HORA
6. SQL Workshop
7. APEX
2 Mulyanto, Agus. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009
[3] Jogiyanto, HM. Analisis dan Desain. Yogyakarta: Andi, 2005
[6] Jogiyanto, HM. Pengenalan Komputer. Yogyakarta: Andi, 1999
[8] Jogiyanto, HM. Pengenalan Komputer. Yogyakarta: Andi, 1999
[15] Paryudi, Imam, Simarmata, Janner. Basis Data. Yogyakarta: Andi, 2005
[16] Jogiyanto, HM. Pengenalan Komputer. Yogyakarta: Andi, 1999
[17] Ladjamudin B, Al-Bahra. Konsep Sistem Basis Data dan Implementasinya. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004
[19] http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php
[20] http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php
[21] Kadir, Abdul. Pemrograman Database dengan Delphi Menggunakan Access & ADO. Yogyakarta: Andi, 2004
[22] Heryanto, Imam, Raharjo, Budi. Menguasai Oracle, SQL dan PL/SQL Metode Praktis Mempelajari Pemrograman Oracle. Bandung: Informatika Bandung, 2006
0 komentar:
Post a Comment