Apa itu Symbolic Link?
Symbolic link atau symlink merupakan file dengan tipe khusus yang berisi referensi kepada file lain atau direktori dalam bentuk absolute path atau relative path. Ada dua bentuk symlink: hard dan soft. Soft symlink pada dasarnya hampir sama dengan shortcut. Ketika kita membuka soft link, kita akan diarahkan ke folder tempat file sesungguhnya disimpan. Sedangkan hard link, file atau folder yang dimaksud muncul di lokasi hard link seakan-akan file tersebut berada di lokasi yang sama dengan hard link. Informasi lebih lengkap tentang symlink dapat kita baca di Wikipedia tentang symbolic link.
Manfaat Symbolic Link
1. Membuat pengaturan file/folder menjadi lebih efisien.
2. Menghemat penggunaan ruang harddisk. Karena symbolic link bukanlah menggandakan suatu file/folder, namun hanya membuat semacam shortcutnya saja.
3. Membuat file lebih aman (jika menggunakan metode Hard Symlink). Teknik ini biasa dipakai di website-website, dimana kita tidak meletakkan file asli kita di direktori root website kita. Melainkan hanya Hard Link-nya saja. Jadi nanti ketika ada peretas yang mencoba mengotak-atik file website kita, sebenarnya dia hanya sedang mengakses "file palsu" hasil buatan dari metode Hard Symlink tadi.
Cara Membuat Symbolic Link di Linux
1. Hard SymLink
Untuk membuat sebuah Hard Symlink, perintah yang digunakan adalah :
$ ln nama_file_atau_folder tempat_file_atau_folder_ingin_di_link
Contoh :
Saya ingin membuat Hard Link file tor.sh ke dalam folder lain bernama test dengan nama tor2.sh.
$ ln tor.sh /home/rizal/test/tor2.sh
Atau jika ingin membuat Hard SymLink suatu file didalam folder yang sama.
$ ln tor.sh tor2.sh
2. Soft SymLink
Untuk Soft Symlink, sama saja dengan Hard Symlink. Bedanya kalian perlu menambahkan sebuah opsi bernama -s pada perintah ln, sehingga menjadi seperti ini :
$ ln -sd nama_file_atau_folder tempat_file_atau_folder_ingin_di_link
Contoh :
$ ln -sd tor.sh /home/rizal/test/tor2.sh
Kesimpulan
Secara metode penggunaan, Soft Symlink dengan Hard Symlink 100% sama. Perbedaannya hanyalah terletak pada fungsinya saja.
Kapan saya harus menggunakan metode Soft? Yaitu ketika kalian ingin membuat symbolik link file/folder ke sebuah media penyimpanan yang memiliki tipe file system yang berbeda dengan media penyimpanan kalian. Contohnya, ketika kalian ingin membackup file/folder dari harddisk komputer ke harddisk eksternal kalian atau ke sebuah flashdisk. Tipe filesystem yang digunakan di harddisk komputer kalian yang menjalankan OS Linux pastilah menggunakan tipe filesystem EXT, sedangkan jika media penyimpanan eksternal seperti Harddisk eksternal maupun flashdisk, biasanya menggunakan tipe filesystem FAT atau bahkan NTFS. Nah, apabila ada perbedaan tipe filesystem seperti ini, metode Hard Symlink tidak akan bisa digunakan. Sehingga kalian harus menggunakan metode Soft Symlink. Namun resikonya, ketika ada seseorang yang tidak sengaja menghapus file/folder Soft Symlink yang telah kalian buat di Harddisk eksternal, maka file asli yang ada di komputer kalian akan ikut terhapus juga.
Lalu kapan saya menggunakan metode Hard? Yaitu ketika kalian ingin membuat sebuah "shortcut" file/folder milik kalian, dimana file/folder "shortcut" tersebut tidak akan mengganggu file/folder aslinya. Ini merupakan cara yang cukup sering digunakan oleh para administrator website di luaran sana. Karena apa? Coba kalian baca lagi pada bagian Manfaat Symbolic Link pada poin 3, disitu sudah saya jelaskan mengenai keuntungan menggunakan metode Hard Symlink ini. Namun, satu-satunya kelemahan Hard Symlink ini adalah, tidak bisa berfungsi dalam kondisi adanya perbedaan tipe filesystem
Semoga bermanfaat :)
SUMBER 1
SUMBER 2
0 komentar:
Post a Comment