Sering atau suka beraktifitas di alam terbuka? Menjelajah hutan, naik turun bukit dan gunung, menyeberang sungai dan rawa serta aktifitas outdoor lainnya. Ada kalanya kita tanpa sadar terbawa pada satu keadaan yang kita sendiri loosing control untuk mengetahui sebelumnya. Apa saja sih hal2 apa yang umumnya bisa membuat kita tersesat di alam ?
Kelelahan Fisik dan mental, fisik yang lemah umumnya akan berpengaruh pada kontrol diri kita yang mana hal itu bisa membuat kita sekedar mengikuti langkah kaki tanpa banyak berpikir kemana sebenarnya kaki kita sedang melangkah.
Tidak mengenal medan yang kita masuki.
Adanya gejala alam. Satu contoh dari hal ini adalah adanya badai, hujan atau turunnya kabut yang menghalangi pandangan kita, memaksa kita mencari tempat perlindungan atau bahkan membuat kepanikan pada diri kita dalam menghadapi fenomena alam ini.
Minimnya peralatan dan ilmu navigasi.Hal ini sebenarnya salah satu faaktor yang menentukan juga agar kita bisa mengetahui posisi kita.Umumnya yang harus kita miliki adalah peta dan kompas serta ilmu penggunaannya ( navigasi ).
Saat kita telah menyadari bahwa kita tersesat, apa yang harus kita lakukan ?
Jangan panik. Dalam situasi seperti ini kita harus bisa mengendalikan diri dn pikiran kita untuk bisa berfikir jernih, menghindari kepanikan.Umumnya jam terbang kita akan menentukan tingkat kemampuan kita dalam menghadapi situasi seperti ini.
Lebih baik berhenti dulu, istirahat, minum air dan kalau diperlukan makanlah perbekalan yang kita bawa. Kalau kita pernah melakukan di medan yang sama, umumnya kita bisa menghitung sejauhm ana kita tersesat, sehingga kita pun akan (mungkin) bisa memperkirakan jauhnya ke jalur semua berdasar lamanya waktu kita sampai posisi terakhir saat kita kehilangan jejak.
Buatlah tanda yang mudah untuk dilihat. Hal ini bisa saja bermanfaat ketika adanya tim pencari, karena dengan memasang tanda tersebut diharapkan mereka dapat mengetahui dan memperkirakan kemana / dimana posisi kita selanjutnya. Misal dengan mengikat batang-batang / ranting pohon menyusun tumpukan batu atau kayu, atau bisa juga meninggalkan sebagian peralatan kita.
Cobalah untuk mencari jalur yang seharusnya kita lalui dengan meninggalkan tanda-tanda tertentu yang mudah kita ingat.
Kalau kita tersesat pada sore atau menjelang malam, ada baiknya kita beristirahat sampai pagi hari. Hal ini bisa kita lakukan kalau kita memang merasa tidak mengenal daerah itu atau belum pernah melakukan perjalanan kesana. Dengan istirahat yang cukup diharapkan fisik dan mental kita juga lebih kuat untuk melanjutkan perjalanan serta mencari jalur yang sebenarnya.
Yang perlu kita ingat saat tersesat dan umumnya dapat kita praktekkan dari hal diatas adalah istilah STOP. Ya Stop.
Santai, duduk/ seating, hilangkan risau dan rasa panik.
Thinking, berfikirlah secara jernih akan situasi yang tengah kita hadapi.
Observasi medan, lakukanlah observasi atau pengamatan medan dimana posisi kita berada sambil menentukan arah yang seharusnya kita ambil supaya bisa menemukan jalur yang tepat. Bisa juga kita memberi tanda-tanda tertentu yang mudah dilihat dan dipahami.
Planing, buat rencana selanjutnya untuk bisa keluar dari situasi yang sedang dihadapi.
*Perlu di ingat :
Saat fisik dan mental kita lemah, kadang dengan mudah kita dihadapkan dengan hal-hal aneh, seperti ada yang memanggil-manggil kita, mendengar suara motor, orang bernyanyi atau hal-hal aheng lainnya meski kita berada di tengah hutan. Janganlah kita lepas kendali. Tetap ingatlah dimana kita sedang berada. Gunakan akal sehat. Hal seperti itu umumnya timbul disaat petang atau malam hari.
0 komentar:
Post a Comment